Padang | MTN.Com -- Gubernur Kalimantan Timur kembali terpilih secara aklamasi memimpin PERHIPTANI Periode Tahun 2023 - 2028 dalam kongres PERHIPTANI ( Perhimpunan Penyuluh Pertanian Indonesia) Ke - VIII dengan Tema" Menghujudkan Indonesia Sebagai Negara Eksportir Pangan, di Hotel Kryad Padang, Sumatera Barat, 11/6/23.
Dalam kongres tersebut, sebenarnya ada tiga nama yang di calonkan sebagai ketua PERHIPTANI Selain Dr.Ir.Isran Noor M.Si.
Kemudian, Dr.Ir.Isran Noor M.Si. yang sekaligus Gubernur Kalimantan Timur akhirnya terpilih tanpa voting karena mendapat dukungan lebih dari 90 persen suara dalam kongres PERHIPTANI Ke - VIII.
Gubernur Kalimantan Timur tersebut mengatakan bakal mengembangkan dan membangun pertanian supaya lebih lebih bagus lagi, tapi saya tidak bisa sendiri tanpa ada kawan-kawan, dan yang menunjuk harus tanggung jawab dan mari kita bertanggung jawab bersama supaya perhiptani itu lebih memiliki peran yang besar bagi bangsa dan negara, terutama dalam hal pengembangan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat, ujar Isran.
Sementara ditempat yang sama, salah satu perwakilan dari dewan pimpinan wilayah Nusa tenggara Timur (NTT) Bebe Riantobi yang hadir dalam kongres ke - VIII ini sangat mendukung Isran Noor menjadi pemimpin PERHIPTANI, karena melihat kinerja selama dua periode ini. Dan anggaran dasar rumah tangga kita juga tidak membatasi soal dua periode, sehingga dengan dukungan teman-teman DPW hampir 90% suara.
Ini disampaikan Bebe Riantobi kepada awak media usai pemilihan. Ia juga mengatakan memberikan dukungan penuh dan ditunjuk secara aklamasi pada saat pengambilan keputusan, dan forum pimpinan hari ini telah menyepakati Isran Noor pemimpin.Dan beliau juga Gubernur Kalimantan Timur kembali terpilih menjadi ketua umum perhimpunan penduduk Indonesia untuk periode 2023 2028 dengan segudang jabatan yang melekat di dirinya, dan dia juga sangat loyal dan memberi perhatian terhadap organisasi baik di tingkat nasional DPW maupun di DPD di level kabupaten kota ungkap Bebe Riantobi.
Harapan ke depan, kita bisa memastikan bahwa perhiptaan ini bisa menjadi wadah organisasi profesi yang punya bargaining posisi, punya nilai tawar terhadap pengambilan kebijakan penyuluhan di tingkat pemerintah, pungkas Bebe Riantobi.( Bg)
0 Komentar