Meski belum dilakukan serah terima jabatan secara resmi dari kepala sekolah sebelumnya, Ibu Risma sudah mulai menjalankan tugasnya sebagai pimpinan sekolah. "Serah terima jabatan insyaAllah akan dilakukan sekitar dua minggu lagi," ujarnya.
Menurutnya, sebagai salah satu sekolah swasta di bawah naungan Yayasan Ardhya Garini Cabang Lanud Sutan Sjahrir Angkasa mendukung penuh setiap program Pemko Padang, termasuk Smart Surau. Alhamdulillah, sekolah kami sudah ikut melaksanakan," ungkapnya.
Terkait pelaksanaan program Smart Surau, Risma menjelaskan bahwa siswa kelas 4, 5, dan 6 telah diberi barcode untuk absen salat di masjid terdekat. "Di sekolah kami sendiri ada masjid, dan ke depannya salat Zuhur berjamaah akan dilaksanakan untuk seluruh siswa, dari kelas 1 hingga 6, di bawah bimbingan dewan guru," jelasnya.
Namun, saat ini pelaksanaan salat berjamaah masih ditunda karena bertepatan dengan ujian tengah semester. "Anak-anak pulang sebelum waktu Zuhur, jadi belum terlaksana minggu ini," tambahnya.
Antusiasme siswa dan orang tua terhadap program ini cukup tinggi. "Banyak orang tua yang menanyakan barcode anak-anaknya. Artinya, ada semangat dari mereka untuk ikut serta dalam salat berjamaah," katanya.
Dalam hal prestasi, SD Angkasa mencatatkan pencapaian di berbagai bidang, mulai dari akademik hingga non-akademik. "Untuk bidang agama, siswa kami sudah mengikuti lomba-lomba di tingkat kecamatan, seperti tilawah dan hafalan surat. Untuk bidang lain seperti renang, tari, silat, taekwondo, dan sepak bola, banyak juga yang berprestasi, dan ini berkat dukungan penuh dari orang tua," ujar Risma.
Saat ini, SD Angkasa memiliki sekitar 365 siswa dari kelas 1 hingga 6, dengan tenaga pendidik yang cukup memadai bekerja sama dengan yayasan.
"Ke depan, saya berharap kualitas dan prestasi SD Angkasa bisa terus meningkat. Sudah 15 tahun saya mengajar di sini, dan saya tidak ingin saat saya menjabat nanti, justru prestasi sekolah menurun," ujarnya dengan penuh harap.
Sebagai sekolah yang sudah menerapkan sistem full day school, SD Angkasa juga mengintegrasikan pendidikan karakter dalam kegiatan harian siswa. "Setiap pagi sebelum belajar, siswa membaca doa, menghafal surat-surat pendek, dan mendapatkan nasihat dari guru untuk membentuk karakter yang baik," jelasnya.
Ia menambahkan bahwa seluruh guru juga memiliki peran aktif dalam membimbing dan menegur siswa secara bijak jika ada perilaku yang perlu diperbaiki. "Kami mengedepankan pendekatan yang penuh kasih sayang. Semua guru bekerja sama untuk membentuk karakter anak-anak,ungkapnya.(Bg)
0 Komentar