Kepala SDN 22 Andalas, Restu Febrianto, menyampaikan bahwa hingga saat ini sekolah belum memiliki musholla. Akibatnya, pelaksanaan ibadah salat dilakukan di ruang kelas masing-masing dan belum bisa dilakukan secara berjamaah.
"Awalnya kami berencana memanfaatkan bangunan perpustakaan lama untuk dijadikan musholla. Namun, kondisi bangunan tersebut sudah rusak parah dan tidak layak digunakan. Perlu perbaikan besar seperti atap, jendela, loteng, dan pengecatan," ujar Restu saat ditemui di ruang kerjanya pada Senin, 22 September 2025.
Pihak sekolah telah mengajukan proposal bantuan kepada anggota DPR RI Andre Rosiade dan Buya Iskandar melalui Dinas Pendidikan. "Kami sangat berharap proposal ini bisa diterima. Jika tidak, kemungkinan kami akan menggunakan dana BOS pada pos pemeliharaan untuk perbaikan tahun depan," tambahnya.
Restu menegaskan pentingnya keberadaan musholla untuk menunjang pembinaan karakter siswa melalui kegiatan keagamaan bersama. "Kami ingin ada tempat ibadah yang layak, agar anak-anak bisa terbiasa salat berjamaah dan kegiatan keagamaan lainnya," jelasnya.(Bg)


0 Komentar